Metode dalam Mendidik Anak

11.48 Unknown 0 Comments

Metode dalam Mendidik Anak

Metode yang digunakan dalam mendidik anak, diantaranya:
1. Koersif
    Metode ini biasanya digunakan oleh orang tua yang otoriter. Artinya orang tua memegang kendali sepenuhnya atas segala segala hal yang diinginkan dan dilakukan anak. Pola didik ini bertitik tumpu pada "reward and punishment". Pujian akan diberikan pada anak, jika si anak melakukan hal-hal sesuai keinginan orang tua. Sebaliknya, hukuman diberikan jika anak melakukan sesuatu yang melenceng dari kehendak orang tua. Sisi positif dari pola didik ini adalah bahwa anak akan akan cepat tahu dan mengerti mana yang baik, mana yang kurang baik. Sedangkan sisi negatifnya, anak akan mencari perhatian dari lingkungannya. Akibatnya daya kritis si anak menjadi berkurang. Pola berpikirnya terobsesi dari orang tuanya. 
2. Permisif
    Pola didik ini kebalikan dari koersif. Pola didik ini menerapkan kemandirian yang salah dan tidak sesuai dengan kaidah. Dalam pola didik ini, orang tua menyerahkan segala sesuatunya pada anak, karena menganggap si anak mempunyai kebebasan dalam mengekspresikan semuanya agar bisa mandiri. Jika anak melakukan kesalahan, orang tua akan mudah memaklumi dan memaafkan segala halyang diperbuatnya. Pola didik ini biasanya berimbas pada pribadi anak yang cenderung liar dan mencari perhatian ke luar rumah, karena anaktidak merasa diperhatikan oleh orang tuanya.
3. Dialogis
     Pola didik ini adalah yang terbaik. Menyayangi, memanjakan anak, melatih kemandirian, bersikap tegas dan mempunyai batasan tertentu merupakan poin penting dalam pola didik ini.
Orang tua adalah pemegang kendali itu memang benar adanya, namun tetap harus memperhatikan kondisi anak. Bersikap tegas yang kaku tentu akan membuat anak menjadi tertekan dan stress. Mendidik menyesuaikan dengan kondisi emosi dan kecerdasan anak merupakan langkah terbaik dalam mendidik anak (Edward, Caroline, 2009:143-144).



0 komentar:

Kegiatan Pembelajaran Inovatif dan Kreatif

11.19 Unknown 0 Comments

Kegiatan Pembelajaran Inovatif dan Kreatif

     Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih kegiatan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Hendaknya memberikan peluang bagi siswa untuk mencari,mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan , di bawah bimbingan guru atau orang dewasa.
2. Menggunakan pola yang mencerminkan ciri khas dalam pengembangan keterampilan dasar mata pelajaran yang bersangkutan, misalnyaobservasi, penyelidikan, eksperimen, pemecahan masalah, simulasi, wawancara dengan narasumber, pengembangan teknologi, penggunaan peta, foto, dan pemanfaatan kliping.
3. Disesuaikan dengan ragam sumber belajar dan sarana pelajaran yang tersedia.
4. Bervariasi dengan mengkombinasikan antara kegiatan belajar perseorangan, kelompok, dan klasikal.
5. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa sepertibakat, kemampuan, minat, latar belakang keluarga, sosial ekonomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan (Muhtar, 2008:7).

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran siswa memang harus dibuat secara menarik dan bervariasi sesuai kebutuhan siswa untuk meningkatkan kemajuan siswa. Hal ini juga diharapkan dapat dilakukan di Rumah Belajar Weka Naila. 

0 komentar:

Cita-Citaku Harapanku

10.55 Unknown 0 Comments

Cita-Citaku Harapanku

      Pepatah mengatakan " Kejarlah Cita-Citamu Setinggi langit dan Seluas Cakrawala", makna yang sangat dalam bagi pencapaian berdirinya Rumah Belajar Weka Naila. Kata-kata sederhana itulah yang menginspirasi pembentukan Rumah Belajar Weka Naila. 
    Flashback ke jaman SMA, saat itu pada tahun 2006,saat jam kosong sambil menanti waktu pulang,tiga orang anak yang bernama Weny, Fitri, dan Ika sedang berbincang-bincang santai di serambi aula sekolah.
      Seorang anak yang bernama Ika bertanya, " Apakah keinginanmu di masa mendatang?", dan anak yang bernama Fitri langsung menjawab, "Aku ingin membuat masjid. Masjid adalah tempat ibadah, dengan masjid semua orang dapat beribadah."
Kemudian anak yang bernama Ika pun mengungkapkan keinginannya, " Kalau aku ingin membuat sebuah sekolah. dengan sekolah semua anak dapat menimba ilmu."
Dan setelah itu, Ika dan Fitripun bertanya kepada Weny, yang dari tadi masih berpikir apa yang diinginkannya di masa mendatang, dan Weny pun menjawab" Aku ingin membuat sebuah bimbingan belajar. dengan bimbingan belajar anak dapat belajar dengan riang dan gembira." Lambat laun merekapun lulus SMA, dan melalui perjalanan kehidupan masing-masing. 
     Dari sekelumit kisah singkat diatas ada seorang anak yang bermimpi untuk membuat bimbingan belajar. Dewasa ini sudah banyak bimbingan belajar yang berdiri di sepanjang daerah tempat tinggal warga. Oleh karena itu, sang pemimpi pun merubah sedikit mimpinya untuk menjadikan mimpi itu menjadi lebih baik dan nyata, yaitu dengan mendirikan Rumah Belajar Weka Naila. Yakni sebuah Rumah yang memberi kemudahan kepada siapapun untuk belajar, menimba ilmu, memperoleh wawasan dan pengetahuan untuk menjadi insan yang lebih baik. Aamiin.
   

0 komentar:

Inovasi Pendidikan

10.19 Unknown 0 Comments

Inovasi Pendidikan

     Pendidikan sebagai proses perolehan pengalaman belajar berguna bagi peserta didik, dengan harapan peserta didik mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 13 dinyatakan bahwa kurikulum untk tingkat pendidikan dasar dan menengah atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup perlu memasukkan pendidikan kecakapan hidup, meliputi :kecakapan personal (pribadi), kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional.
   Secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai fitrahnya,yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya mendatang, Pendidikan kecakapan hidup menurut jenisnya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS)  dan kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
       Inovasi Pendidikan di Negara Maju kini juga mengarah kepada pengembangan kecakapan hidup. Model pembelajaran terpadu (integreted learning) dan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) merupakan model pembelajaran yang mengarah pada pengembangan kecakapan hidup (Blanchard, Unversity of Washington, 2001).Model pendidikan realistic (realistic education) yang kini sedang dikembangkan, juga merupakan upaya mengatur pendidikan sesuai dengan kebutuhan nyata peserta didik, agar hasilnya dapat diterapkan dengan memecahkan dan mengatasi problema hidup yang dihadapi (Effendi, M, 2009:162).
      Demikian halnya dengan sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Rumah Belajar Weka Naila yang menitikberatkan pada kebutuhan peserta didik demi kemajuan dan kesuksesan peserta didik untuk memecahkan masalah yang dihadapi di masa mendatang. Oleh karena itu, tentor diharap tidak hanya menjadi guru atau pengajar namun juga kawan pemberi solusi pada peserta didik.


0 komentar:

Menyeimbangkan Kerja Otak Anak

19.58 Unknown 0 Comments

Menyeimbangkan Kerja Otak Anak

Dewasa ini, kurikulum di dunia pendidikan lebih menekankan pada aspek otak kiri. Terbukti dengan pelajaran tertentu, yang lebih menekankan pada otak kiri seperti Matematika, IPA, memiliki jam pelajaran yang lebih banyak daripada mata pelajaran Olahraga (PJOK)dan Seni Budaya dan Prakarya. 
Perlu kita ketahui bahwa menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri merupakan langkah paling efektif untuk mendapatkan kreativitas dan prestasi. Otak kanan dan kiri selalu berusaha untuk seimbang dalam bekerja. Cobalah mengamati anak setiap harinya. Mengapa anak lebih suka bermain game atau membaca komik daripada belajar untuk mempersiapkan ujian sekolah? bermain game dan membaca komik merupakan langkah anak anda dalam menyeimbangkan kerja otaknya. Gambar, warna, dan cerita khayalan adalah kerja otak kanan, sedangkan teks adalah kerja otak kiri (Edward, Carolin, 2009:91-91).
Berdasarkan hal tersebut, Rumah Belajar Weka Nailapun ikut mewujudkan keseimbangan kerja otak kanan dan kiri anak, sehingga dapat mencapai prestasi yang diharapkan dengan optimal. Sehingga kegiatan dalam Rumah Belajar Weka Naila juga disusun tak hanya untuk melatih otak kiri, namun beberapa kali anak juga diberi keleluasaan dalam melatih otak kanannya yaitu dengan permainan game, dan menggambar serta mewarnai.


0 komentar:

Tips Mendisiplinkan Anak dalam Belajar

19.31 Unknown 0 Comments

Tips Mendisiplinkan Anak dalam Belajar

Cara untuk mendisiplinkan anak sebagai berikut:
1. Tegas
2. Jangan plin plan
3. Kompromi
4. Beri Bimbingan
5. Beri Peringatan
6. Beri Alasan
7. Jangan Tunda Hukuman
8. Tetap Tenang
9. Bertekuk Lutut
10. Jangan Ceramah
11. Tunjukkan Sikap Positif
12. Bermain Bersama
13. Hindari Rasa Jengkel
14. Jangan Menampar
15. Jangan Menyuap
16. Bersikap Dewasa
17. Hadapi Rengekan
18. Contoh Baik
(Edward, Caroline, 2009:121-129)
Cara-cara yang telah disebutkan diatas memberikan gambaran kepada orang tua bagaimana menerapkan disiplin anak. Komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting dilakukan. Di dalam Rumah Belajar Weka Naila inipun, pengajar (tentor) berusaha mendisiplinkan anak sebagaimana cara-cara yang telah disebutkan.


0 komentar:

Mengoptimalkan Kecerdasan Anak

19.14 Unknown 0 Comments

Mengoptimalkan Kecerdasan Anak

Memahami makna belajar sering dipersepsikan sebagai tindakan duduk diam di dalam kamar belajar, mendengarkan penjelasan guru, dan membaca textbook.Tentu saja persepsi ini mengandung kesalahan yang fatal, karena justru bisa membuat anak menjadi tertekan, yang mungkin akan berujung pada stress. 
Makna belajar sesungguhnya adalah bagaimana anak menerima informasi dari dunia sekitarnya, dan bagaimana dia memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap anak memiliki keunikan tersendiri, dan gaya belajar masing-masing anakpun berbeda.
Gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan, ada anak yang memiliki fisik kuatdan prima,sehingga memiliki gaya belajar kinestetik. Atau ada anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat pada dirinya. 
Selain itu, pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang. Maksudnya, gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melakukan stimulasi terhadap masing-masing indra anaknya (Edward, Caroline, 2009:45-46). 
Berdasarkan hal tersebut, Rumah Belajar Weka Naila merupakan sebuah sarana untuk mengoptimalkan kecerdasan anak, dengan  menyesuaikan gaya belajar yang dimiliki anak. Pengajar (Tentor) merupakan fasilitator yang mengajar dengan memperhatikan gaya belajar yang dimiliki anak. Pengajar (Tentor) selain melakukan observasi selama anak belajar di Rumah Belajar Weka Naila, juga menjalin kerja sama yang baik dengan orang tua. Disini anak berusaha untuk tidak jenuh saat belajar, namun juga dapat menguasai materi sekolah sesuai kurikulum saat ini. Hal yang sama juga diterapkan dalam Rumah Belajar Indonesia.


0 komentar:

The Magic of Fingers

11.38 Unknown 0 Comments

Program Unggulan Jarimatika

Rumah belajar Weka Naila selain bertujuan untuk membentuk insan yang tekun dan berkualitas, juga memberikan fasilitas metode menghitung cepat arimatika dengan nama Program Unggulan Jarimatika. Jarimatika merupakan cara menghitung menggunakan jari tangan dengan teknik tertentu.

Jarimatika yang kami tawarkan sangat cocok untuk anak TK dan SD, yang sulit dalam pelajaran menghitung. Dengan teknik yang dipopulerkan oleh Lembaga Putra Bangsa yang berada di Kota Malang, serta difasilitasi oleh modul khusus jarimatika menambah pengetahuan dan ketangkasan anak dalam menghitung cepat.

Jarimatika memiliki jargon nama "Jari Ajaib". Jarimatika juga memiliki yel-yel sebagai berikut:
Salam Jari Ajaib

tangan kanan untuk satuan
tangan kiri untuk puluhan
digoyang-goyang
menari-nari
Yes Yes OK


0 komentar:

Kebiasaan Belajar

11.15 Unknown 0 Comments

Belajar 3 S ( Santai, Serius, Sukses)

Kebiasaan belajar yang selalu diterapkan keluarga Pak Suparman (nama ayah kami) sangatlah mengesankan hingga sekarang. Belajar dengan ikhlas dan tanpa paksaan selalu diterapkan di rumah dari mulai penulis berusia 7 tahun. Kebiasaan tersebut diturunkan kepada adik-adik dan juga diikuti oleh tetangga-tetangga di dekat rumah.

Dengan modal sebuah bangku dan banyak sumber buku sebagai media belajar, tiap senja datang, saat itu anak-anak tetangga sudah berbondong-bondong pergi ke rumah. Mereka bersiap untuk mempelajari pelajaran esok, mengerjakan PR yang sekiranya menjenuhkan jika dikerjakan sendiri, bahkan tak jarang Pak Suparman memberi penjelasan kepada anak-anak yang belum paham.

Pak Suparman memiliki prinsip dalam belajar 3 S ( Santai, Serius, Sukses). Kebiasaan ini diikuti oleh kedisiplinan seorang ibu Siti Patimah (nama ibu kami) yang selalu setia menemani saat kami belajar.
Prinsip 3 S yang pertama adalah Santai, Belajar dibuat santai, sehingga pelajaran yang didapat bisa masuk dengan mudah ke dalam otak pikiran kita. Prinsip belajar kedua, Serius. Belajar harus dilakukan dengan serius yang artinya sungguh-sungguh, sesuai dengan kata bijak dalam bahasa Arab mengatakan "Man jadda wa jadda" artinya barangsiapa yang ingin berhasil harus berusaha sungguh-sungguh. Prinsip yang ketiga Sukses, Sukses akan datang saat kita melakukan belajar dengan sungguh-sungguh, meski saat menerima pelajaran bisa dilakukan kegiatan santai, yang tidak membuat otak tegang dan lelah. Sukses akan tercapai dengan ikhtiar dan tawakkal yang dilakukan oleh seseorang. Aamiin.

0 komentar:

Solusi Cerdas Belajar Menyenangkan

10.43 Unknown 0 Comments

Solusi Cerdas Belajar Menyenangkan

Berawal dari kerisauan yang dikeluhkan oleh bapak dan ibu yang mempunyai anak duduk di Sekolah Dasar. Dengan sistem belajar yang terlalu banyak menyita waktu, namun dirasa kurang efektif bagi sebagian wali murid. Sistem belajar yang digunakan sebagian lembaga pendidikan terlalu formal namun membuat anak jenuh.

Kegiatan belajar yang dilakukan masih bersifat konvensional dan kurang memperhatikan kualitas individu anak. Tipe belajar masing-masing anakpun belum dioptimalkan. Anak cenderung kurang dapat memahami materi pelajaran yang diberikan, meskipun materi yang telah diberikan banyak dan luas.

Berdasarkan penyebab masalah diatas, maka tercetuslah sebuah solusi praktis yang mengedepankan kenyamanan dan keefektifan belajar. Rumah Belajar Weka Naila.

Rumah belajar Weka Naila yang bertujuan untuk membuat anak kerasan untuk belajar, belajar dengan riang dan didampingi oleh tentor yang bonafit serta ramah. Rumah belajar yang mengedepankan kenyamanan anak saat belajar dan fasilitas sederhana yang mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran.

Rumah belajar yang memliki visi membentuk generasi sadar ilmu yang tekun dan berkualitas. Memiliki misi meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal, menumbuhkan minat belajar siswa dalam berbagai bidang pengetahuan, dan mengembangkan pembelajaran yang efektif, edukatif, dan nyaman.






    rumah belajar Weka Naila merupakan rumah belajar yang didirikan sebagai sarana belajar dengan kenyamanan dan tanggung jawab dalam menguasai ilmu. Kenyamanan dalam belajar dan membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan sehingga membentuk pribadi yang tak kenal lelah dalam belajar adalah tujuan kami. Semoga bisa menginspirasi dan menjadi salah satu rumah belajar indonesia yang mampu berkontribusi dalam mencetak generasi yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia Berjaya

    0 komentar:

    Rumah Belajar Indonesia

    07.27 Wendy C. Kurniawan 0 Comments

    Rumah Belajar Indonesia

    Rumah Belajar Indonesia merupakan suatu impian yang terus ada dalam pemikiran saya sejak masih SMA. Menumbuhkan semangat belajar pada putra putri bangsa sudah menjadi kewajiban bagi pendidik dalam negeri ini. Negeri ini memiliki kekayaan yang tak terbatas adanya bukan hanya sekedar sumber daya alamnya namun Indonesia kaya akan potensi dilihat dari banyaknya penduduknya.

    Saat ini saya sedang menjalani kuliah S1 dalam bidang Pendidikan Teknik Elektro di salah satu Universitas dalam negeri yang sudah tidak diragukan lagi dalam bidang kependidikan yaitu Universitas Negeri Malang (dulu IKIP Malang). Disini saya belajar akan teknologi dan pendidikan harus dapat berjalan beriringan. Teknologi itu luas maka tugas bagi pendidik harus mampu memberikan batasan kepada peserta didik akan penggunaan teknologi tersebut. Di jaman sekarang ini banyak orang tua yang bangga ketika anaknya menguasai penggunaan gadget terbaru. Namun banyak yang lupa bahwa teknologipun dapat memberikan dampak negatif bagi anak karena terlalu luasnya pengetahuan yang ia dapatkan tanpa memberikan arahan penyaringan informasi.

    Mimpi dan impian, kedua kata itulah yang saya pertahankan dalam bersekolah. Banyak orang yang dapat bermimpi namun apakah seseorang mampu mewujudkan impiannya. Mungkin itulah hal yang perlu kita laksanakan bersama. Bagaimana suatu angan-angan bisa berubah menjadi tindakan. Memang tidak mudah dalam memperjuangkan impian, namun seseorang perlu berangkat dari impian untuk mewujudkan suatu harapan dan pemicu kesuksesan. Saya rasa semua orang yang dapat berdiri tegak dalam kesuksesan pasti pernah merasakan indahnya bermimpi dan mewujudkan impian.

    Berbicara tentang Rumah Belajar yang dikelola oleh anak-anak dari keluarga sederhana Bapak Suparman dan Ibu Siti Fatimah ingin berkontribusi dalam peningkatan kualitas generasi penerus bangsa. Melihat dari kebiasaan belajar kurang diperhatikan oleh anak-anak jaman sekarang. Mereka lebih suka duduk diam dan bermain game dengan gadget terbaru mereka dari pada meluangkan waktu bermain. bercanda, dan tertawa bersama teman apalagi bicara soal belajar seperti kebiasaan yang menjenuhkan. Saya rasa negeri ini memang butuh suatu kegiatan belajar yang menyenangkan dan menciptakan suasana semangat belajar bagi peserta didik. Belajar tidak harus dalam keadaan formal. Yang terpenting dalam belajar adalah kemauan dari peserta didik. Konsep dari Rumah Belajar Weka Naila yaitu menumbuhkan semangat belajar pada peserta didik bahwa belajar itu menyenangkan. Dan memberikan suatu pengarahan akan penggunaan teknologi yang mendidik karena di jaman globalisasi seperti sekarang ini penggunaan teknologi tak terbatas dalam mendapatkan informasi.
    Harapan kedepan, Rumah Belajar Weka Naila ini mampu memberikan kontribusi bagi rumah belajar indonesia. Mampu menumbuhkan semangat belajar peserta didik karena kunci orang sukses adalah mau belajar. Karena sukses bukan sekedar angan-angan, Karena sukses bukan sekedar nongkrong pinggir jalan, Kesuksesan diraih dengan tekad, semangat, dan keinginan yang kuat untuk mewujudkan impian tersebut. 

    0 komentar:

    Rumah Belajar Tulungagung

    17.13 Wendy C. Kurniawan 0 Comments


    Rumah Belajar WEKA NAILA merupakan salah satu Rumah Belajar Tulungagung yangmana letaknya berada di Campurdarat, Tulungagung. Rumah belajar ini dikelola oleh Weny Ika Fitriastuti yang merupakan pencetus ide untuk memberikan sarana dalam belajar siswa. Kesadaran akan pentingnya belajar membuat inovasi akan rumah belajar yang ramah terhadap siswa sekaligus orang tua siswa yang merasa bahwa sulitnya memotivasi anaknya untuk belajar.

    Kita tahu orang tua selalu menginginkan kesuksesan diraih buah hati tentunya dalam dunia pendidikan. Tak sedikit yang rela mengeluarkan jutaan rupiah memasukkan pada bimbingan belajar ternama dengan tujuan yang sama demi kesuksesan pendidikan anaknya. Seakan hari-hari anaknya terisi dengan pendidikan formal dari jam 7 pagi hingga larut malam. Seakan masa bermain dipaksakan untuk duduk diam dan mendengarkan apa yang guru sampaikan. Menurut saya menarik untuk dikaji cara belajar semacam ini karena buah hati juga butuh proses menikmati pelajaran yang ia dapatkan. Menumbuhkan jiwa pelajar bukan hanya dituntut untuk selalu duduk diam di tempat formal. Kadang sesuatu yang seperti itu dapat menumbuhkan pada peserta didik rasa bosan dan menjenuhkan. Buah hati anda bukan robot yang dapat diatur sesuai yang kita perintahkan. Pendekatan dari hati sangat penting untuk memperoleh jawaban dari buah hati. Menurut saya, menjadi orang tua yang bisa mengerti kemauan buah hati adalah orang tua yang baik. Meskipun hanya sekedar mendengar mimpi dan impian-impiannya, mendengar imajinasinya yang mungkin tak masuk akal, dan bahkan ikut bermain dalam peran yang ia inginkan adalah impian anak pada umumnya.

    Sebagian orang tua terlalu percaya diri bahwa ketika dimasukkan dalam suatu lembaga belajar dan pembelajaran anaknya pasti bisa menguasai materi. Pada saat buah hati mendapatkan nilai jelek mereka pasti memarahi dengan alasan sudah dimasukkan bimbel mahal kok tetap saja nilai tak membaik. Nah, itulah masalah dalam sekitar kita. Sesibuk apapun orang tua sangat perlu untuk memantau pemahaman buah hatinya. Bukan lepas kendali dan menilai dari hasil akhirnya. Semua anak pasti memiliki impian untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Dan mereka pasti menjalani proses yang disarankan orang tua kadang meski dengan bosan, marah, dan terpaksa. Perlu ditanamkan kepercayaan antara buah hati dan orang tua dalam proses mendidik.

    Dalam rumah belajar kami mencoba menerapkan proses belajar sesuai dengan karakter dari peserta didik. Tentunya proses ini dilakukan tak lepas dari kompetensi-kompetensi layaknya di sekolah. Pendekatan yang dilakukan dalam proses belajar sangat penting agar peserta didik mampu menyerap materi tanpa rasa beban. Seperti visi dan misi yang sudah dirancang sejak awal berdirinya rumah belajar Weka Naila ini bertumpu pada penumbuhan motivasi belajar pada generasi muda. Membuktikan bahwa belajar adalah salah satu cara kita untuk mewujudkan impian yang sudah kita bangun sejak kecil. Interaksi antara pengajar dan pelajar lebih dekat dan tetap ada sopan santun disana.

    Harapan kami kedepannya dimulai desa yang asri ini kita buka wawasan baru akan pentingnya dunia pendidikan dalam kehidupan kita. Rumah belajar Tulungagung yang ikut berpartisipasi dalam membangun tunas bangsa agar menjadi lebih baik kedepannya.

    0 komentar:

    Riwayat Nama Weka Naila

    20.28 Unknown 0 Comments


    Riwayat Nama Weka Naila



            Hari itu, Kamis, bertepatan dengan tanggal 15 Oktober 2009, saat pertama kos di Jl. Mayjen Panjaitan Gang XIII/ No.55 Malang, berbekal dengan tekat dan sebuah harapan serta bermula dari saran seorang teman mbak Yunita namanya, aku memulai usaha yang bermodal pikiran dan waktu luang yaitu mendirikan sebuah rumah belajar. 
            Saat itu, aku masih haus akan ilmu pengetahuan, pekerjaan, bahkan uang atau materi. Apapun yang menghasilkan uang, akan kukejar sepenuh hati walaupun harus terseyok seyok ragaku yang kecil ini. Tiap jalan di Kota Malang aku tapaki, waktu demi waktu. Walau terkadang saat perut keroncongan harus ditahan demi mendapat sesuap nasi dan sayuran,hee....
          Niat awal yang diinginkan orang tua agar aku bisa melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) harus kuurungkan. Mengapa? tentunya karena faktor B dan D. yaitu Biaya dan Dana. Dimana adik-adikku yang kecil,masih memerlukan biaya besar untuk pendidikannya. Ketika aku harus memilih untuk melanjutkan kuliah S1 atau mencari kerja? Disanalah raksasa yang tertidur itupun terbangun. Raksasa itu adalah sebuah ide atau gagasan besar yang cemerlang.. Meski ide itu lahir dari seorang yang memiliki berat bedan tidak lebih dari 40 kg. Harapan ke depanku  hanyalah sederhana, yaitu ingin membanggakan orang tua dan dapat sedikit demi sedikit menabung untuk dapat melanjutkan studi. 
          Kala itu, jangankan laptop, komputerpun aku tidak punya, brosur kubuat dengan mengetik di rental dekat kos-kosan. Kemudian kufotokopi, tidak banyak hanya sekitar 10x saja. Kemudian aku berjalan menyusuri rumah-rumah di sekitar gang tersebut untuk membagi-bagikan brosur sembari menawarkan jasa les kepada ibu-ibu yang mempunyai anak dari TK sampai SD. Tatkala di awal pembuatan brosur rumah belajar tersebut kuselipkan sebuah doa dan tujuan mulia yaitu berharap anak-anak akan senang belajar dan selalu merasa belajar adalah kebutuhan seorang pelajar bukan hanya sebuah tugas yang jika dilaksanakan sekali sudah selesai namun belajar harus dilakukan secara berkala, bertahap, dan berkelanjutan.
           Walaupun disana aku masih terhitung menjadi anak kos baru di daerah itu, kuberanikan diriku untuk membuat les di rumah kos-kosan tersebut. Alhamdulillah banyak peminatnya, mulai dari anak kelas 1 SD sampai kelas 5 SD, sekitar 20 anak yang les, dan akupun membuat jadwal 3-4 anak setiap sesi nya. Namun, usahaku untuk membuat rumah belajar itu terganggu, karena aku masih seorang anak kos, pasti pemilik kos memintaku untuk berhenti. Akhirnya rumah belajar itupun aku alihkan ke rumah anak-anak yang ikut les. Namun, inipun memiliki kendala. Dikarenakan anak-anak yang ikut les banyak, jadi mereka tak jarang membuat bising dan marah pemilik rumah yang ditempati untuk les. 
           Lambat laun, anak-anakpun banyak yang berhenti les, karena beberapa kendala yang masih sulit kuatasi, yakni aku hanya mengajar sendiri dan belum bisa mengkondisikan siswa saat belajar. Sehingga les kelompok kualihkan menjadi les privat. Maksimal ada tiga anak yang les di satu tempat.
    Les berjalan sekitar 1 jam setiap harinya di setiap tempat les privat, libur hanya hari minggu saja. Les diadakan seluang waktuku, karena saat itu ada beberapa pekerjaan lain yang harus kukerjakan setiap pagi dan sore hari.
          Setiap tahunnya, Alhamdulillah selalu ada yang daftar les, meski maksimal aku hanya mendapat 10 siswa saja, namun alhamdulillah bisa kutepati setiap ada yang les dengan waktu dan hari yang tidak menentu itu. Namun aku bersyukur, karena wali murid yang anaknya ikut les benar-benar memahami bahwa aku seorang anak kos yang jauh dari rumah, yang harus pulang minimal sebulan sekali untuk melepaskan rindu bersama keluarga sekaligus juga untuk menambah uang saku. 
           Ketika aku meniti impian tersebut, aku suka menulis di akun facebook dengan akun Weka Naila setiap aku melakukan pekerjaanku. Kesukaan dengan pekerjaanku membuat rumah belajar ataupun les-lesan sederhana itu membuatku menamakan rumah belajar tersebut dengan nama Weka Naila Suka-Suka, yang mengandung arti suka suka untuk melakukan kegiatan belajar, entah waktu, biaya, bahkan bisa libur sewaktu-waktu ketika aku harus pulang ke rumah Tulungagung.

    Terima kasih atas kunjungannya. Dengan adanya rumah belajar ini diharapkan dapat membantu temen-temen semua untuk memudahkan mencari informasi dalam menjaga buah hati demi kemajuan bangsa bersama mewujudkan rumah belajar Indonesia yang mampu menginspirasi dunia. Terima kasih

    0 komentar:

    Mimpi yang Mengantarkanmu Kepada Cita-Citamu

    18.55 Wendy C. Kurniawan 0 Comments

    Mimpi yang Mengantarmu Kepada Cita-Citamu

    Mimpi? sebenarnya mimpi itu apa sih? Kita coba cek dulu di KBBI ternyata mimpi itu sebagai berikut


    nah, terus apa sih hubungannya mimpi dengan cita-cita.. Mungkin bukan pelajaran baru lagi bagi kita bahwa mimpi, impian, dan cita-cita itu perlu dalam hidup. Kali ini saya akan mencoba memaparkan pendapat saya tentang pentingnya sebuah mimpi yang diwujudkan menjadi impian dan dijadikan cita-cita dalam kehidupan. Menurut saya ada tiga langkah dalam mewujudkan mimpi menjadi cita-cita.

    Pada saat orang bermimpi pastinya dia tidak sadar apa yang sedang ia mimpikan. Namun bersama dengan perenungan mimpi tersebut maka akan jadi sebuah impian yang dipertahankan dengan sifat, sikap, dan perilaku yang menunjukkan bahwa mimpi tersebut benar-benar akan dia raih.

    Bermimpi sudah.. apakah ada ber-impian? Bagi saya ber-impian ini merupakan prosedur penting agar cita-cita tersebut kita pertahankan. Ibarat dalam suatu sistem menurut saya impian ini merupakan proses sadar yang dilakukan manusia untuk mewujudkan cita-cita. yang mulanya hanya sekedar mimpi kini kita bisa berkembang lebih dan lebih. Cita-cita itu merupakan output dari proses yang kita bangun dalam berimpi dan mewujudkan impian. Cita-cita itu lebih global maknanya. Dan impian itu suatu perwujudan yang detail. 

    Dari pada bingung inti dari artikel ini... 
    jangan takut bermimpi karena cita-cita itu berawal dari mimpi yang ditancapkan menjadi impian. jangan takut gagal terus melangkah dan tanggung jawab. Keep our spirit guys 
    Semoga dengan berdirinya rumah belajar ini dapat memfasilitasi saudara sebangsa dan setanah air untuk terus bermimpi, membuat suatu impian, dan bercita-cita untuk maju dan menjaga bersama negeri yang kaya ini.

    0 komentar: